Sabtu, 18 Juni 2016

Rambut Hitam atau Warna Warni?

Kemarin seorang teman satu kelas kuliah menghubungi saya via WhatsApp, awalnya dia meminta izin untuk menanyakan suatu hal. Karena penasaran saya pun memberikan kesempatan dia bertanya yang mungkin saya bisa berikan jawabannya.


Dan message nya begini :



Saya agak lucu dan terkejut saat membacanya. Ya, saya memang salah satu orang yang suka bereksperimen dengan warna rambut dari mulai rambut warna merah, violet, brunnete, hingga blonde terang menyala pun sudah pernah berhias di kepala saya ini. Namun, saat ini saya sampai pada masa dimana saya merasa cukup lelah, bosan serta sudah tidak begitu excited dengan hal tersebut. Maka sekitar 2 bulan lalu saya memutuskan menghitamkan kembali rambut saya yang warna aslinya pun memang hitam, entah kenapa ada perasaan rindu dilubuk hati untuk kembali bermahkotakan si rambut hitam pekat khas nya wanita Indonesia, dan jadilah saya, kembali menjadi saya yang baru dengan rambut warna hitam yang lama.

Pendapat tiap-tiap teman pun berbagai macam. Ada yang suka dengan tampilan rambut baru saya, lebih fresh, katanya. Ada juga yang bilang potongan wajah agak Chinese seperti saya lebih keren dengan rambut warna terang. Semua pendapat saya terima dan saya saring, meskipun pada akhirnya saya paham bahwa saya sendirilah yang paling tau dan paham, apa yang paling cocok untuk saya.

Lalu terkait teman saya ini, sebenarnya kalau saya tidak salah perhitungan waktu, gadis ini baru saja mewarnai rambutnya yang tadinya hitam menjadi agak blonde dibagian bawah atau teknik ombre yang saat ini tengah hits. Saya sih kalau baru kurun waktu dua bulan setelah mewarnai rambut, sedang sangat excited sekali dengan rambut baru tersebut. Tapi, teman saya ini justru sudah mau kembali ke rambut aslinya. Dia menanyakan salon tempat saya mengembalikan rambut asli saya, mungkin karena dia lihat rambut saya yang bandel dulu sekarang sudah kembali jadi rambut yang baik :)

Saya sih tidak ingin bertanya terlalu jauh kenapa dia yang baru eksperimen dengan warna rambutnya kok sudah mau dikembalikan ke semula lagi, mungkin dia punya alasan yang tidak ada faedahnya juga kalau diberitahukan kepada saya, maka saya hanya berbicara mengenai informasi yang dia butuhkan.

Tapi omong-omong tentang warna rambut, saya jadi berfikir satu hal terkait ini, terkadang diri kita, manusia hampir seperti rambut perempuan muda yang tengah mengenal dunia, ingin mencoba segala hal dari baik, buruk, keren, norak, alay, ekstrim, bahkan kadang seringkali meninggalkan jati diri asli sampai-sampai diri sendiri sudah tidak mengenali siapa dirinya karena terlalu asik dan excited untuk mencoba berbagai warna lain kehidupan yang seringkali menghilangkan warna asli manusia itu sendiri.


Namun, akan tiba juga saatnya ketika kita para manusia dan rambut ini bisa jadi telah terlalu lelah atau terlalu kenyang mencoba segala warna lalu merindukan warna asli kita, merindukan diri kita yang sebenarnya, merindukan melakukan sesuatu yang memang ingin dilakukan karena dasar nurani dan bukan dasar trend, merindukan menjadi diri sendiri yang memang apa adanya bukan yang sok elegant karena dipaksa nama baik, bukan yang sok nakal biar dibilang keren, bukan yang sok pembobol batasan biar dapat label si pemberani, bukan juga si sosialita yang maksa terlihat demikian.

Dan pada saat kita merindukan untuk kembali akan sangat damai jika bisa berhasil kembali karena bayangkan jika rambut warna warni itu tidak bisa kembali dihitamkan?Padahal sudah sangat buruk warnanya. Pasti ada yang janggal menampilkan sesuatu yang tak ikhlas di hati.

Maka kembalilah dan jangan pernah lupa, entah cepat ataupun lambat, entah perlahan ataupun segera, entah kapan waktunya, jika telah merasa lelah melanglang buana mencicipi banyak warna kehidupan, ayolah lekas kembali pada dirimu sendiri, sebelum kekinian yang saat ini tengah merajaimu membuatmu jauh tak berarah dan membuatmu benar-benar kehilangan warna aslimu.


Cheers..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar