Rabu, 09 September 2015

Ketenangan Hati

Aku seperti lupa saja terhadap harumnya bau tanah
Lantas terus saja menunggangi kuda besi
Tak lelah walaupun sudah pernah kesana dan kemari.

Kau tahu, angin yang memberiku sebuah harapan
Berhembus lewat celah penutup kepala
Yang sesekali kubuka kacanya.

Semakin banyak kakiku terpijak
Datanglah berlembar-lembar pengalaman baru
Yang selalu saja membuatku sibuk..
Walau kadang hati tetap berkecamuk.

Tapi.. Sedemikian sulitkah mencari sebuah ketenangan hati, pikiran ataupun perasaan?
Sehingga merelakan hampir seumur hidup untuk berpura-pura dalam kesibukan?


Rabu, 02 September 2015

Teruntuk yang aku sayang..


Menangis adalah sebuah hal yang aku anggap memalukan. Aku selalu mengutuk diriku sendiri setiap kali menangis karena merasa telah dikalahkan oleh kehidupan atau hal-hal lain yang menyebabkan aku menangis. Aku fikir aku sudah cukup kuat melapisi diriku dengan baja supaya ketika ada kesedihan tidak tembus menyerang ke hatiku, tetapi aku salah besar. Terkadang pun aku masih harus membuang air mata lewat setiap tetesannya untuk meluapkan perasaan.

Akhir-akhir ini rasanya aku panen air mata, entah kenapa sejak tinggal seorang diri aku malah semakin sensitif, dan semakin tidak bisa tenang. Dan ketika aku merasa sudah tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada, air mata tiba-tiba mengambil peran dan kuasa atas diriku, membanjiri perasaan dengan kesedihan. Menyedihkan.

Teruntuk mama sayang, 


Aku anakmu ini sangat minta maaf atas apa yang telah terjadi pada keluarga kita...
Maaf karena aku belum mampu mengembalikan keadaan kita seperti dulu (meski aku yakin kita tidak akan pernah bisa seperti dulu lagi)....
Maaf karena aku belum bisa memberikan kebahagiaan untuk mama...
Maaf aku belum menjadi tameng yang cukup kuat untuk menahan dan menghalau semua kesedihan, kegelisahan, kekhawatiran dan kerisauan mama...
Maaf karena ternyata tanpa mama ketahui, aku juga seorang gadis yang masih mudah menangis, yang tidak sekuat mama bayangkan...
Aku ingin lebih kuat dari ini ma, aku ingin aku bisa menjadi alasan ketenangan hidupmu, menjadi sesuatu kebangganmu, menjadi penutup seluruh masalahmu...
Seharusnya mama jangan khawatir lagi, masalah tidak akan pernah berhenti mengisi kehidupan, tenang saja, aku yang akan menghadapi semuanya untuk mama.
Tapi tolong, jangan pernah menyerah dengan kehidupan ma, mama itu adalah kekuatan untuk diriku, penyokong kuat yang membuat aku mau tak mau harus siap menjalani apapun..
Kalau mama sendiri kehilangan kekuatan untuk bertahan, apa jadinya aku?
Berbahagialah ma, mama harus bahagia...
Biarkan hal-hal rumit itu menjadi urusanku..
Biar aku yang menggantikan mama merasakan kegelisahan dan semua kerisauan itu,
Biar aku yang tidur nya tak nyenyak khawatir dengan masa depan anakmu yang lain..
Biar aku yang mungkin diseperempat malam terbangun dan meneteskan air mata demi meluapkan perasaan.
Berikan itu semua padaku ma..
Kamu dilahirkan ke dunia ini untuk aku bahagiakan ma,
Meskipun aku bukan penyebab tangismu, tapi sumpah mati, aku tidak bisa lagi melihat tetesan air mata mama.
Sudah cukup...

Berdoalah ma, doamu lah yang aku yakini selama ini telah menjaga setiap langkah-langkahku, doakan aku yang terbaik seperti balasan doaku pada Tuhan yang paling baik untuk mama.
Meskipun saat ini aku sulit merengkuh pelukan dan ciuman dari mama, setidaknya doamu yang akan membelaiku disetiap hari. Bertahanlan ma dan jangan berhenti menyayangi untuk menguatkanku.


Aku sayang dan rindu Mama,

with love,

B.